Negara Afrika Yang Pernah Juara Piala Dunia
SEBANYAK 8 negara yang pernah menjadi juara Piala Dunia akan diulas Okezone. Sebagai ajang sepakbola tertinggi, Piala Dunia menjadi impian bagi setiap pemain sepakbola untuk memenangkannya.
Sejak turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 1930, baru ada 8 negara yang pernah memenangkan ajang 4 tahunan tersebut. Pada edisi perdana, Uruguay keluar sebagai juara dan pada edisi terakhir di tahun 2022 lalu, Argentina yang berhasil keluar sebagai kampiun setelah mengalahkan Prancis melalui drama adu penalti. Lantas, siapa saja negara yang pernah memenangkan trofi Piala Dunia?
Berikut 8 negara yang pernah menjadi juara Piala Dunia:
Timnas Spanyol baru satu kali mencapainya pada edisi 2010 yang digelar di Afrika Selatan. Saat itu, Spanyol yang diperkuat banyak nama beken sukses mengalahkan Belanda di babak final dengan skor 1-0.
Inggris juga pernah merasakan gelar Piala Dunia, yakni pada tahun 1966. Pada babak final, mereka sukses mengalahkan Jerman Barat dengan skor 4-2. Sayangnya sejak saat itu, negeri Ratu Elizabeth belum bisa juara Piala Dunia lagi.
Uruguay menjadi negara yang pertama kali merasakan juara Piala Dunia pada tahun 1930. Tepat dua dekade setelahnya, Uruguay kembali menjadi juara Piala Dunia edisi 1950. Namun, sejak saat itu, Uruguay selalu gagal mengulang pencapaian tersebut.
Prancis menjadi negara selanjutnya yang pernah menjadi juara Piala Dunia. Total, dua kali sudah Prancis menjadi juara, yakni pada tahun 1998 dan 2018. Sejatinya Prancis hampir meraih gelar ketiga mereka pada edisi 2022 lalu. Sayangnya, Les Bleus –julukan Prancis– harus kalah dramatis melalui adu penalti di babak final.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Argentina menjadi juara Piala Dunia sebanyak 3 kali, yakni di tahun 1978, 1986, dan 2022. Pada edisi 2022, trofi Piala Dunia menjadi hal sangat istimewa. Sebab, kepastian gelar didapat Argentina via kemenangan adu penalti.
Jerman menjadi negara yang cukup banyak menjadi juara Piala Dunia, yakni sebanyak 4 kali pada tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014. Pada edisi 2014, Jerman mengalahkan Argentina secara dramatis setelah Mario Gotze mencetak satu-satunya gol di babak perpanjangan waktu.
Italia memiliki perolehan yang sama dengan Jerman dalam urusan menjuarai Piala Dunia dengan 4 trofi. Tercatat, Italia sukses melakukannya pada edisi tahun 1934, 1938, 1982, dan terakhir 2006.
Brasil menjadi negara dengan perolehan trofi Piala Dunia terbanyak, yakni 5 gelar. Hal itu diraih negeri samba pada gelaran Piala Dunia 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Sayangnya, dalam beberapa edisi terakhir, Brasil dalam performa yang kurang optimal dan jarang menembus partai final.
Setelah juara Piala Dunia 2002, langkah Brasil selalu terhenti di perempatfinal. Karena itu, menarik menanti kiprah Brasil di Piala Dunia 2026 jika benar ditangani pelatih sekaliber Carlo Ancelotti.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Babak perempat final Piala Dunia 2022 akan dimulai pada hari ini (9/12/2022) dengan mempertandingkan dua laga yaitu Kroasia vs Brazil dan Belanda vs Argentina. Dari kedelapan kontestan Piala Dunia yang tersisa, terdapat 3 negara unggulan yang belum pernah mengangkat trofi Piala Dunia yaitu Belanda, Kroasia, dan Portugal.
Ketiganya tentu berambisi untuk menorehkan prestasi bahkan menjadi sang juara Piala Dunia karena memiliki skuad yang mumpuni serta pengalaman di babak gugur Piala Dunia. Berikut ini adalah peluang dari masing-masing negara tersebut dalam perjalanan di babak-babak akhir Piala Dunia ini:
Timnas Belanda lekat dengan julukan "juara tanpa mahkota". Sebutan ini didapat karena tim Oranje meski tergolong sebagai kekuatan yang disegani di sepakbola, mereka belum pernah sekalipun berdiri di podium tertinggi Piala Dunia. Capaian terbaik tim Oranje adalah menjadi runners-up alias peringkat kedua yang dicapai pada edisi 1974, 1978, dan 2010 silam.
Belanda bisa dibilang merupakan kandidat dengan peluang terbesar untuk juara dunia baru. Skuad asuhan Louis Van Gaal juga belum terkalahkan di Piala Dunia ini. Cody Gakpo akan dihadang Argentina. Sama-sama punya pemain berkualitas, Belanda perlu mengontrol lini tengah untuk menguasai pertandingan sehingga dapat menciptakan peluang ke gawang Argentina.
BACA JUGA: Maia Estianty Sebut Punya Firasat Buruk soal Pernikahan Ratu Rizky Nabila: Bakal Menyesal
Bila mampu mengandaskan Argentina, Belanda akan berjumpa pemenang antara laga Brazil dan Kroasia. Kedua negara yang pernah dikalahkan Belanda sehingga peluang tim Oranje untuk mengalahkan mereka cukup besar sehingga dapat mencapai final hingga jadi juara untuk kali pertama.
Kroasia juga digadang-gadang sebagai calon kuat juara baru Piala Dunia. Tim berjuluk Vatreni ini telah mempertontonkan kemampuannya ketika berhasil mencapai final di edisi 2018 silam walau akhirnya kalah 2-4 dari Perancis. Luka Modric dan kawan-kawan juga tampil bagus di Piala Dunia ini dengan mengemas 2 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Kroasia akan bertemu Brazil di perempat final. Berada di posisi tidak diunggulkan, Kroasia tetap punya peluang besar merepotkan Brazil apabila mampu membentuk pertahanan yang solid serta dapat memanfaatkan sekecil apapun kelengahan Brazil untuk menyerang balik. Bila mampu lewati hadangan Brazil tentu akan menambah semangat dan motivasi tim untuk kembali mencapai babak final bahkan jadi juara.
Portugal termasuk negara kuat yang entah mengapa belum bisa menjuarai Piala Dunia. Prestasi tertinggi Portugal adalah raihan tempat ketiga pada Piala Dunia 1966. Negara yang bertetangga dengan Spanyol di semenanjung Iberia ini punya kans besar untuk menjuarai Piala Dunia 2022.
Hal itu dikarenakan tengah dalam performa bagus setelah membekuk Swiss 6-1 serta mempunyai pemain berkualitas seperti Goncalo Ramos, Bruno Fernandes, hingga Rafael Leao. Serta jangan lupakan megabintang mereka yakni Cristiano Ronaldo yang bisa menjadi pembeda di laga krusial.
BACA JUGA: Dibikin Kecapekan, Venna Melinda Bocorkan Performa Ferry Irawan di Ranjang: Nyerah Boy
Mereka akan dihadang Maroko yang punya pertahana solid. Apabila mampu efektif dalam memanfaatkan peluang, Portugal punya kans besar untuk menang dan menjadi pemantik semangat untuk menghadapi Inggris atau Perancis di semifinal.
Nah itu tadi peluang Belanda, Kroasia, dan Portugal dalam kiprahnya di babak-babak akhir Piala Dunia 2022 ini. Menarik disimak akankah ada diantara mereka yang menciptakan sejarah dengan menjadi baru di ajang sepakbola paling bergengsi sejagat ini.
Video yang mungkin kamu lewatkan.
TRIBUNNEWS.COM- Ada tiga negara, termasuk Indonesia yang pernah menjadi juara di ajang Turnamen Piala AFF U23.
Tiga negara yang pernah jadi juara Pial AFF U23 tersebut adalah Thailand, Indonesia, dan Vietnam.
Tiga negara Thailand, Indonesia, dan Vietnam adalah negara-negara yang kerap menjadi juara di turnamen sepak bola Asia Tenggara.
Thailand menjadi juara AFF U23 pada 2005 saat digelar di negaranya pada 2005.
Kemudian Indonesia yang saat itu ditangani pelatih Indra Sjafri menjadi juara di AFF U23 tahun 2019 yang digelar di Kamboja.
Sedangkan Vietnam berstatus juara bertahan, yang menjadi juara pada 2022 di Kamboja.
Kejuaraan AFF U-23 adalah kompetisi sepak bola internasional yang diikuti oleh tim nasional U-23 negara anggota Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
Edisi perdana diadakan pada tahun 2005.
Pada tahun 2005, edisi pertama diadakan di Bangkok, Thailand sebagai AFF U-23 Youth Championship.
Turnamen edisi kedua direncanakan berlangsung di Palembang, Indonesia antara 16 dan 26 Juli 2011 namun dibatalkan karena stadion utama Stadion Gelora Sriwijaya, yang akan digunakan untuk turnamen, masih dalam renovasi.
Pada tahun 2019, turnamen ini kemudian dihidupkan kembali menjadi AFF U-22 Youth Championship dengan Phnom Penh, Kamboja.
Kamboja saat itu sebagai tuan rumah yang sekaligus menjadi turnamen persiapan Asian Games dan turnamen sepak bola AFC U-23.
Untuk edisi AFC U23 tahun ini diikuti oleh 10 negara masing-masing Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.
Sedangkan Singapura tidak ikut kompetisi tahun ini bersama dengan Australia.
Di grup A ada Thailand, Kamboja, Brunei, dan Myanmar.
Di grup B ada Indonesia, Malaysia, dan Timor Leste.
Sedangkan di grup C ada Vietnam, Filipina, dan Laos.
iala Asia U-23 AFC merupakan turnamen sepak bola bergengsi di benua Asia untuk pemain berusia di bawah 23 tahun. Turnamen ini pertama kali diadakan pada 2013 dan menjadi ajang penting bagi para pemain muda untuk menunjukkan bakat mereka guna meraih kejayaan di level internasional.
Berikut daftar negara yang pernah menjuarai Piala Asia U-23.
Sejak tahun 2016, semua juara Piala Asia U-23 berasal dari Asia Timur (Jepang, Korea Selatan) dan Asia Barat (Uzbekistan, Arab Saudi).
Irak menjadi satu-satunya negara dari Asia Tengah yang pernah menjuarai turnamen ini, di edisi perdana tahun 2013.
Pada 2024, Timnas Indonesia U-23 untuk pertama kalinya lolos ke Piala Asia U-23. Sebagai debutan, Timnas Indonesia awalnya banyak dipandang sebelah mata. Namun, fakta membuktikan Indonesia mampu menekuk Yordania secara meyakinkan dengan skor 4-1. Indonesia pun lolos ke perempatfinal U-23.
Piala Asia U-23 telah menjadi platform penting bagi para pemain muda di Asia untuk menunjukkan bakat mereka dan bersaing di level internasional. Turnamen ini juga terus berkembang dengan semakin banyak negara yang menunjukkan performa kompetitif.
Baca juga: 10 Pesepak Bola Berbusana Terbaik di Dunia versi Bleacherreport.com
Sementara itu Kamerun memupus harapan Aljazair lolos ke Qatar. Kamerun menang 2-1 lewat perpanjangan waktu di kandang Aljazair.
Aljazair sempat di atas angin karena pada leg pertama menang 1-0 di kandang Kamerun. Namun pada pertemuan kedua Kamerun bisa membalasnya.
Kamerun unggul 1-0 di menit 22 lewat Erik Choupo-Moting. Karena agregat imbang 1-1, pertandingan dilanjutkan ke adu penalti.
Ahmed Touba membuat Aljazair unggul agregat berkat golnya di menit 118. Namun Karl Toko Ekambi meruntuhkan mimpi Aljazair berkat golnya di menit 120+4.
Secara agregat skor imbang 2-2. Tapi Kamerun yang berhak lolos berkat aturan gol tandang.