Ikan Paus Terdampar
Paus Tanpa Gigi/Baleen (Mysticeti)
Paus Bergigi (Odontoceti)
Wisata Edukasi di Pulau Tidung Kecil
, adalah bagian lain dari
), pulau kecil yang tidak berpenghuni. Jarak antar kedua pulau ini kurang lebih sekitar 700 (tujuh ratus) meter yang dipisahkan oleh laut dangkal di sebelah Timur
Pulau Tidung Kecil memiliki luas daratan sekitar 17 ha dikelilingi oleh pantai-pantai yang landai dengan pasir pantainya yang putih. Peruntukan Pulau Tidung Kecil bukan untuk pemukiman penduduk, dikelola secara khusus oleh Pemerintah sebagai tempat pengembangan
yang dikembangkan dan dikelola oleh
) Kepulauan Seribu Selatan.
TEMPO.CO, Jakarta - Video yang memperlihatkan dua pemuda membawa seekor lumba-lumba menggunakan sepeda motor viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @christian_joshuapale pada Sabtu, 11 September 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua pemuda dalam yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu diduga membawa lumba-lumba ke pasar untuk dipotong dan dijual. Lumba-lumba tersebut dalam keadaan mati setelah sebelumnya disebut-sebut terdampar di pantai.
Kasus lumba-lumba terdampar memang sering terjadi. Melansir dari Deutsche Welle setidaknya ada 2 ribu mamalia laut yang mati dengan cara ini setiap tahun.
Selain lumba-lumba, mamalia laut lain yang kerap terdampar adalah paus pilot, paus sperma dan paus paruh. Hewan-hewan tersebut paling banyak terdampar di Australia Barat, Selandia Baru, serta pantai timur Amerika Utara dan Patagonia.
Terdamparnya lumba-lumba dan paus bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun kesalahan navigasi diyakini sebagai penyebab utama.
Sama seperti burung, lumba-lumba dan paus melakukan migrasi setiap tahun. Migrasi tersebut dilakukan secara berkelompok dan dipandu oleh seorang pemimpin.
Di perjalanan, pemimpin migrasi bisa kehilangan orientasi karena bingung atau terserang parasit. Akibatnya, anggota kelompok akan ikut bergerak ke arah yang salah.
Hal lain yang dapat menyebabkan lumba-lumba terdampar adalah karena mereka berlindung dari pemangsa atau berburu kawanan ikan terlalu jauh hingga ke perairan yang lebih dangkal. Kadang-kadang, seekor paus atau lumba-lumba juga bisa mati terdampar setelah terluka karena tabrakan dengan kapal atau jaring ikan.
Selain faktor alam, kebisingan bawah air buatan manusia dari kapal, pemecah es, pengeboran atau peralatan sonar militer pun dapat menganggu orientasi dan komunikasi mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus. Jika suara yang dihasilkan lebih keras dari 200 desibel, maka dapat memicu gelembung gas di pembuluh darah mamalia laut, menghalangi suplai darah dan mengakibatkan kematian mereka.
Sekilas Mengenal Kehidupan Ikan Paus
Kita semua sudah pasti mengenal Ikan Paus, adalah spesies terbesar yang mengisi kehidupan di dalam lautan. Ikan paus tergolong salah satu jenis mamalia laut, namun sering kita sebut sebagai ikan karena memiliki bentuk tubuh yang menyerupai golongan ikan.
Dibandingkan dengan beberapa jenis mamalia laut lainnya, Ikan Paus memiliki keunikan tersendiri dengan kemampuan adaptasinya menyelami kedalaman samudra, membuatnya mampu bertahan hidup dalam laut sepanjang hidupnya.
Dua Jenis Ikan Paus Yang Umum Dikenal
Dari sekian banyak jenis ikan paus yang ada di dunia, dapat kelompokkan menjadi dua golongan.
, Paus dengan ciri memiliki gigi (
, Paus dengan ciri tidak memiliki gigi (
(Odontoceti) memiliki tubuh yang lebih kecil dari paus jenis lain nya adalah paus predator yang memakan ikan, cumi-cumi, dan mamalia laut . Ikan Pesut atau Lumba-Lumba adalah salah satu jenis Paus yang memiliki gigi untuk memangsa makanan nya.
(Mysticeti) tubuh nya lebih besar dari Paus bergigi, untuk bertahan hidup paus ini memakan plankton, itu sebabnya struktur gigi nya seperti sikat, yang berguna sebagai perangkap plankton sebagai makanan nya.
Ikan paus jenis sperma sepanjang 13 meter dengan bobot 8 ton ditemukan terdampar di perairan Kepulauan Seribu pada tahun 2012. Dan kini kerangkanya di awetkan di musium pulau Tidung Kecil untuk kepentingan wisata pendidikan
Kejadian bersejarah terdamparnya Ikan Paus Sperma di perairan Kepulauan Seribu ini terjadi pada tahun 2012 silam terjadi di sekitar Tanjung Pakis Kerawang. Kerjasama yang apik antara Team Penyelamat dan dibantu oleh masyarakat setempat untuk mengembalikan Ikan Paus ke habitat laut dalam cukup berhasil, bersama-sama menarik badan berat Ikan Paus Sperma kembali ke lautan yang lebih dalam.
Sayangnya situasi itu tidak bisa berlangsung lama, Ikan Paus dengan panjang 13 meter dan bobot 8 ton ini sudah sangat lemah saat itu, membuat nya kembali terbawa arus dan kembali tedampar di Kepulauan Seribu. Terdampar kedua kalinya ikan paus sperma ini tidak lagi mampu bertahan hidup dan akhirnya mati di Kepulauan Seribu.
Musium Ikan Paus di Pulau Tidung Kecil
Memanfaatkan bangkai Ikan Paus yang terdampar, Dinas Perikanan Kepulauan Seribu Jakarta mempunyai rencana untuk memanfaatkan bangkai ikan paus ini untuk kepentingan penelitian dan pendidikan, dipamerkan menjadi materi edukasi bagi siswa-siswa yang ingin mengetahui sosok asli seekor ikan Paus.
Untuk melepaskan daging yang menutupi tubuhnya, team ilmuwan menggunakan cara menenggelamkan kembali bangkai ikan paus yang masih utuh agar daging terlepas dan terurai secara alamiah hingga menyisakan rangka tulang belulangnya. Namun dalam prosesnya tidak seratus persen bagian rangka masih menempel ditempatnya. Beberapa ruas tulang dan kerangka di bagian kepala paus ini juga tak lagi utuh ketika diangkat ke darat.
Di bantu oleh Mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) akhirnya kerangka ikan Paus berjenis Sperma ini kembali dirangkai menjadi kerangka ikan Paus yang utuh. Beberapa bagian kerangka yang hilang diganti dengan kerangka buatan dengan bentuk sesuai aslinya.